Renungan Islam

galungyoga

Suatu hari seisi rumah dikejutkan oleh suara teriakan nyaring dari mulut seorang anak yang paling kecil di rumah itu.

Anak: “Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa….”teriaknya yang tanpa dosa sudah membuat onar seisi rumah.

Mama: “Ade, kenapa kamu teriak-teriak?!” tegur Mama yang sudah berlari ke luar dari kamar ingin melihat ada apa dengan buah hatinya.

Anak: “Ade teriak pake mulut Ade sendiri, Ade enggak pinjam mulut Mama?!” bantahnya sambil memonyongkan mulut kecilnya.

Mama: “ooohh, gitu, ya sudah, kamu teriak lagi yang keras, tapi awas?!Mama nda mau suara kerasmu itu masuk ketelinga Mama?! gangguin telinga Mama aja?!” mulai Mama berargumen dengan anaknya yang selalu cari perhatian.

Anak: “ Mama punya tangan?!tutup aja telinga Mama sama tangan Mama sendiri, kalau enggak mau denger teriakan Ade?!” mulai anak mencari gara-gara.

Mama: “Enak aja, kamu buat kerjaan Mama lagi ya, kamu nda lihat, tangan Mama lagi dipake nulis sama Mama, atau kamu yang tutupin telinga Mama sama tangan kamu, karena kamu yang pingin teriak kan, tapi awas, kalau sampai teriakan kamu masih masuk ke telinga Mama?!” jawab Mama mulai masuk ke logika anaknya dan langsung buat anak terdiam.

**

Hampir tiap hari sang Mama selalu mendengar cerita-cerita dari sekolah anaknya.

Anak: “Ma, kayanya pak Ramli guruku itu banci dech ma,” cerita anaknya yang tertua.

Mama: “Emang, kamu tahu dari mana kalau pak Ramli itu banci, ?” Tanya Mama sambil merhatiin wajah anaknya dengan menyelidik.

Anak: “Hmm, itu mah, kalau lagi ngomong, tangannya pasti begini-begitu dech, ?” ceritanya lagi sambil menirukan gaya banci yang biasa dilihat di TV.

Mama: “Ooohh, emang kalau banci, tangannya begini-begini ya, ?” jawab Mama sambil mengikuti gaya anak sebelumnya.

Anak: “Hehehe, enggak juga sich, ma, ?tapi aneh aja lihat gayanya kaya Tessy,” jawab anak sambil tersenyum merhatiin Mamanya yang sudah melotot.

Mama: “Lagi pula, kalau pak ramli banci, apa dia rugiin kamu?” Tanya Mama yang mulai berargumen sama anaknya yang besar.

Anak: “Nda sich ma,” jawab anak yang mulai tertunduk sambil menahan senyum.

Mama: “Masih mending pak ramli, walau disangka banci, dia masih bisa jadi guru?lha kamu apa?” Tanya Mama lagi dan membuat anak terdiam.

**

Tiba-tiba Mama dikejutkan oleh anaknya yang lari masuk kamar memanggil Mamanya

Anak: “Mama, beliin Ade mainan di tukang mainan itu dong, ?!” rengek anaknya yang kecil

Mama: “Hari ini Mama nda punya uang lebih untuk beliin mainan baru, nanti aja kalau Mama sudah punya uang lebih ya.” Jawab Mama sambil perhatikan anaknya yang suka protes.

Anak: “Pokoknya Ade enggak mau tahu, Ade mau mainan itu sekarang!!” rengek anak lagi yang mulai dengan senjata tangisannya.

Mama: “Ya, udah beli aja sana, ?” jawab Mama santai.

Anak: “Mana uangnya, cepet ma, nanti abangnya keburu pergi?!” pinta anak yang sudah mulai menarik baju Mamanya.

Mama: “Lho, emang yang mau beli mainan itu sekarang siapa, ?” Tanya Mama santai

Anak: “Ya, Ade lah, ”

Mama: “Ya, udah pake uang Ade dong, kan yang mau mainan Ade dan bukan Mama, ?”

Anak: “Ade kan enggak punya uang, pake uang Mama dong, ?!” jawab anak polos.

Mama: “Hehe, sama dong, Mama juga nda punya uang sekarang, kalau mau pake uang Mama, tunggu sampe Mama punya uang lagi ya, ?” jawab Mama sambil senyum.

Anak: “Mama jelek.!!” Protes anak yang memancing Mama untuk menggodanya.

Mama: “Jelekkan Ade dong, kan Ade keluar dari perut Mama campur sama kotoran” goda Mama yang melihat anaknya kesal

Anak: “Jelek Mama dari Nenek, Mama juga keluar dari perut nenek campur sama kotoran?!” Teriak anak yang mulai kesal dan hanya membuat Mamanya tersenyum sendiri

Mama: “Yeee, Mama kan nda katain Nenek jelek” jawab Mama sambil tertawa melihat anaknya yang mulai bingung

**

Seperti biasa pulang sekolah, pasti ada aja cerita yang disampaikan oleh anaknya yang tertua.

Anak: “Ma, aku kesal banget sama Sherly tadi, ?” cerita anak yang terlihat sekali wajah kesalnya.

Mama: “Hmm, memang si Sherly buat apa sama kamu?” Tanya Mama datar.

Anak: “Tadi si Sherly lempar uang untuk pengemis ke comberan, mentang-mentang dia pengemis, emang boleh apa lempar uang begitu, mending enggak usah dikasih aja kalau dilempar begitu.” Kesal anak yang terlihat hampir menangis.

Mama: “Lalu, kamu bilang apa sama Sherly, ?” Tanya Mama yang mulai merhatiin wajah anaknya yang mulai ingin menangis

Anak: “Aku bilang, Sherly kenapa kamu lempar uang itu ke comberan, terus jawab Sherly, biarin aja, toch, dia cuma pengemis, ?” cerita anak yang akhirnya menangis.

Mama: “Terus, ” Tanya Mama yang serius merhatiin anaknya cerita

Anak: “Akhirnya uang jajanku aku kasih ke Sherly untuk gantiin uang yang dikasih ke pengemis itu, kasihan pengemis itu ma, dia turun ke comberan ambil uang itu, aku bilang ke Sherly, ini uangnya aku gantiin, baru kasih segitu aja pake dilempar?!” cerita anak sambil terisak karena tangis.

Mama: “Hmm, harusnya kamu larang pengemis itu untuk ambil uang yang dicomberan, dan uang kamu itu yang kamu kasihkan ke pengemis dan biarkan si Sherly yang ambil uang itu ke comberan, ?” usul Mama sambil menghapus air mata anaknya.

Anak: “Aku lupa Ma.” isak anak yang menyesali dirinya dan wajahnya sudah dipenuhi oleh air matanya.

***

Oleh: Hana

Sesungguhnya apabila seseorang meninggal di luar Islam, tidak akan mungkin masuk Surga berdasarkan firman Allah, “Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya jannah, dan tempatnya ialah naar, tidaklah ada bagi orang-orang zhalim itu seorang penolongpun.” (Al-Maa-idah : 72)

Sementara semua amal kebajikan yang dilakukannya padahal ia masih kafir, tidak akan berguna di akhirat sedikitpun, dan tempat kembalinya adalah Neraka. Dasarnya adalah firman Allah, “Barangsiapa mencari agama selain dari agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia diakhirat termasuk orang-orang yang rugi..” (Ali Imraan : 85)

Demikian juga firman Allah, ” Dan Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan…” (Al-Furqaan : 23)

Juga firman Allah, ” Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan mendustakan akan menemui akhirat, sia-sialah perbuatan mereka. Mereka tidak diberi balasan selain dari apa yang telah mereka kerjakan..” (Al-A’raaf : 147)

Aisyah -Radhiallahu ‘anha– pernah bertanya kepada Rasulullah SAW: “Wahai Rasulullah! Ibnu Juz’an dahulu di Masa Jahiliyyah selalu menjaga hubungan silaturrahmi dan memberi makan fakir miskin. Apakah itu berguna baginya di akhirat?” Beliau menjawab: “Tidak akan berguna baginya. Karena ia tidak pernah mengucapkan: “Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku di Hari Pembalasan nanti.” (HR. Imam Muslim dalam Shahih-nya 214)

Adapun apabila orang kafir itu belum mendengar tentang Islam dan belum sampai dakwah kepadanya, maka Wallahu A’lam, Allah akan mengujinya di Hari Kiamat nanti.

***

Dari Sahabat

Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik kepada-Nya dan Dia akan mengampuni yang selain itu bagi siapa yang Ia kehendaki …” (QS An Nisaa’ 116, lihat juga QS An Nisaa’ 48)

Dari Anas ra., Rasulullah SAW bersabda, “Akan keluar dari neraka orang yang mengucapkan laa ilaaha illallah, padahal di hatinya hanya memiliki keimanan seberat sya’irah (biji gandum). Dan akan keluar dari neraka orang yang mengucapkan laa ilaaha illallah padahal di hatinya hanya memiliki keimanan seberat burrah (sejenis biji gandum). Dan akan keluar dari neraka orang yang mengucapkan laa ilaaha illallah padahal di hatinya hanya memiliki keimanan seberat dzarrah (debu, atom)” (HR. Bukhari no. 44 dan Muslim 1/125)

Maka dari itu ahlus sunnah wal jama’ah meyakini bahwa seorang mukmin, yang mana dia tidak menyekutukan Allah Ta’ala dengan sesuatu apapun, maka dia tidak akan pernah kekal di dalam api neraka dan akan dimasukan ke dalam surga karena ampunan dan rahmat-Nya walaupun keimanan yang dimilikinya hanya seberat sebuah debu. Dan inilah aqidah shahih para salafush shalih (orang – orang shalih terdahulu).

Semoga bermanfaat

***

Dari Sahabat

“Apakah yang menyebabkan kamu masuk neraka Saqar ini?” Mereka menjawab: ” kami tidak termasuk golongan orang-orang yang mengerjakan Sholat” (S. Al-Muddatsir 42, 43 ).

Siksaan ketika hidup di dunia
1. Allah kurangkan keberkatan umurnya
2. Rezekinya dipersempitkan oleh Allah
3. Tidak ada tempat baginya disisi Agama ISlam
4. Do’anya tertolak
5. Hilang cahaya sholeh dari wajahnya
6. Amal kebaikan yang dilakukan langsung tidak diberi pahala

Siksaan ketika sakaratul maut
1. Ia akan menghadapi sakaratul maut dalam keadaan hina
2. Matinya dala keadaan menderita kelaparan
3. Matinya dalam keadaan yang sangat haus, walaupun diberi minum sebanyak tujuh lautan

Siksaan ketika berada di dalam kubur
1. Allah akan menyempitkan kuburannya dengan sesempit-sempitnya
2. Kuburnya akan digelapkan
3. Allah akan menyiksanya dengan pedih sampai hari Qiamat

Siksaan ketika berada di akhirat
1. Dia akan dibelenggu dan diseret kepadang mahsyar oleh malaikat.
2. Allah tidak akan memandangnya dengan pandangan belas kasihan.
3. Allah tidak akan mengampuni dosanya dan akan disiksa dengan keras didalam neraka.


Nibah bagi orang yang meninggalkan shalat
1. SUBUH, : Ia akan disiksa selama 60 tahun didalam neraka
2. DZUHUR, : Dosanya seperti membunuh 1000 jiwa orang Islam
3. ASHAR, : Dosanya seperti meruntuhkan Ka’bah
4. MAGHRIB, : Dosanya seperti ia berzina denga Ibunya (Jika pria)atau berzina dengan Bapaknay (bagi Wanita)
5. ISYA’, : Allah tidak akan ridha’ ia hidup dibumi Allah, dan ia akan didesak mencari bumi lain.

***

(Kitab Raudhatussalihin)

Diantara hal-hal yang diperbolehkan dalam shalat yaitu:

1. Membetulkan bacaan imam. Apabila imam lupa ayat tertentu maka makmum boleh mengingatkan ayat tersebut kepada imam. Hal ini berdasarkan hadits Ibnu Umar, “Bahwa Nabi Shallallaahu alaihi wasallam shalat, kemudian beliau membaca suatu ayat, lalu beliau salah dalam membaca ayat tersebut. Setelah selesai shalat beliau bersabda kepada Ubay, ‘Apakah kamu shalat bersama kami?’, ia menjawab, ‘Ya’, kemudian beliau bersabda, ‘Apakah yang menghalangi-mu untuk membetulkan bacaanku.” (HR. Abu Daud, Al-Hakim dan Ibnu Hibban, shahih)

2. Bertasbih atau bertepuk tangan (bagi wanita) apa-bila terjadi sesuatu hal, seperti ingin menegur imam yang lupa atau membimbing orang yang buta dan sebagainya. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah Shallallaahu alaihi wasallam, “Barangsiapa terjadi padanya sesuatu dalam shalat, maka hendaklah bertasbih, sedangkan bertepuk tangan hanya untuk perempuan saja.” (Muttafaq ‘alaih)

3. Membunuh ular, kalajengking dan sebagainya. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah Shallallaahu alaihi wasallam, “Bunuhlah kedua binatang yang hitam itu sekalipun dalam (keadaan) shalat, yaitu ular dan kalajengking.” (HR. Ahmad, Abu Daud, At-Tirmidzi dan lainnya, shahih)

4. Mendorong orang yang melintas di hadapannya ketika shalat. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah Shallallaahu alaihi wasallam, “Apabila salah seorang di antara kamu shalat meng-hadap ke arah sesuatu yang menjadi pembatas baginya dari manusia, kemudian ada yang mau melintas di hadapannya, maka hendaklah dia mendorongnya dan jika dia memaksa maka perangilah (cegahlah dengan keras). Sesungguhnya (perbuatannya) itu adalah (atas dorongan) syaitan.” (Muttafaq ‘alaih)

5. Membalas dengan isyarat apabila ada yang me-ngajaknya bicara atau ada yang memberi salam kepadanya. Dasarnya ialah hadits Jabir bin Abdullah, “Dari Jabir bin Abdullah , ia berkata, ‘Telah mengutus-ku Rasulullah Shallallaahu alaihi wasallam sedang beliau pergi ke Bani Musthaliq. Kemudian beliau saya temui sedang shalat di atas onta-nya, maka saya pun berbicara kepadanya. Kemudian beliau memberi isyarat dengan tangannya. Saya ber-bicara lagi kepada beliau, kemudian beliau kembali memberi isyarat sedang saya mendengar beliau membaca sambil memberi isyarat dengan kepalanya. Ketika beliau selesai dari shalatnya beliau bersabda, ‘Apa yang kamu kerjakan dengan perintahku tadi? Sebenarnya tidak ada yang menghalangiku untuk bicara kecuali karena aku dalam keadaan shalat.” (HR. Muslim)

Dari Ibnu Umar, dari Shuhaib , ia berkata, “Aku telah melewati Rasulullah Shallallaahu alaihi wasallam ketika beliau sedang shalat, maka aku beri salam kepadanya, beliau pun membalasnya dengan isyarat. “Berkata Ibnu Umar: “Aku tidak tahu terkecuali ia (Shuhaib) berkata dengan isyarat jari-jarinya.” (HR. Abu Daud, At-Tirmidzi, An-Nasai, dan selain mereka, hadits shahih)

Dari sini dapat kita ketahui, bahwa isyarat itu terkadang dengan tangan atau dengan anggukan kepala atau dengan jari.

6. Menggendong bayi ketika shalat. Hal ini berdasar-kan hadits Rasulullah Shallallaahu alaihi wasallam, “Dari Abu Qatadah Al-Anshari berkata, ‘Aku melihat Nabi Shallallaahu alaihi wasallam mengimami shalat sedangkan Umamah binti Abi Al-’Ash, yaitu anak Zainab putri Nabi Shallallaahu alaihi wasallam berada di pundak beliau. Apabila beliau ruku’, beliau meletak-kannya dan apabila beliau bangkit dari sujudnya beliau kembalikan lagi Umamah itu ke pundak beliau.” (HR. Muslim)

7. Berjalan sedikit karena keperluan. Dalilnya adalah hadits Aisyah radhiallaahhu anha, “Dari Aisyah radhialaahu anha, ia berkata, ‘Rasulullah Shallallaahu alaihi wasallam sedang shalat di dalam rumah, sedangkan pintu tertutup, kemudian aku datang dan minta dibukakan pintu, beliau pun berjalan menuju pintu dan membukakannya untukku, kemudian beliau kembali ke tempat shalatnya. Dan terbayang bagiku bahwa pintu itu menghadap kiblat.” (HR. Ahmad, Abu Daud, At-Tirmidzi dan lainnya, hadits hasan)

8. Melakukan gerakan ringan, seperti membetulkan shaf dengan mendorong seseorang ke depan atau menarik-nya ke belakang, menggeser makmum dari kiri ke kanan, membetulkan pakaian, berdehem ketika perlu, menggaruk badan dengan tangan, atau meletakkan tangan ke mulut ketika menguap. Hal ini berdasarkan hadits berikut, “Dari Ibnu Abbas , ia berkata, ‘Aku pernah menginap di (rumah) bibiku, Maimunah, tiba-tiba Nabi Shallallaahu alaihi wasallam bangun di waktu malam mendirikan shalat, maka aku pun ikut bangun, lalu aku ikut shalat bersama Nabi Shallallaahu alaihi wasallam, aku berdiri di samping kiri beliau, lalu beliau menarik kepalaku dan menempatkanku di sebelah kanannya.” (Muttafaq ‘alaih)

***

Sumber: dzikir.org

Yang dimaksud makruh yaitu : perbuatan yang apabila dikerjakan tidak membatalkan shalat tetapi jika ditinggalkan akan mendatangkan pahala. Oleh karena itu sebaiknya ditinggalkan.

1. Menengadahkan pandangan ke atas. Hal ini ber-dasarkan sabda Rasulullah Shallallaahu alaihi wasallam, “Apa yang membuat orang-orang itu mengangkat peng-lihatan mereka ke langit dalam shalat mereka? Hendak-lah mereka berhenti dari hal itu atau (kalau tidak), nis-caya akan tersambar penglihatan mereka.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim meriwayatkannya dengan makna yang sama)

2. Meletakkan tangan di pinggang. Hal ini berdasar-kan larangan Rasulullah Shallallaahu alaihi wasallam meletakkan tangan di pinggang ketika shalat. (Muttafaq ‘alaih)

3. Menoleh atau melirik, terkecuali apabila diperlukan. Hal ini berdasarkan perkataan Aisyah radhiallaahu anha. Aku bertanya kepada Rasulullah Shallallaahu alaihi wasallam tentang seseorang yang menoleh dalam keadaan shalat, beliau menjawab, “Itu adalah pencurian yang dilakukan syaitan dari shalat seorang hamba.” (HR. Al-Bukhari dan Abu Daud, lafazh ini dari riwayatnya)

4. Melakukan pekerjaan yang sia-sia, serta segala yang membuat orang lalai dalam shalatnya atau menghilangkan kekhusyu’an shalatnya. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah Shallallaahu alaihi wasallam, “Hendaklah kamu tenang dalam melaksanakan shalat.” (HR. Muslim)

5. Menaikkan rambut yang terurai atau melipatkan lengah baju yang terulur. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah Shallallaahu alaihi wasallam, “Aku diperintahkan untuk sujud di atas tujuh anggota badan dan tidak boleh melipat baju atau menaikkan rambut (yang terulur).” (Muttafaq ‘alaih)

6. Menyapu kerikil yang ada di tempat sujud (dengan tangan) dan meratakan tanah lebih dari sekali. Hal ini berdasarkan hadits Rasulullah Shallallaahu alaihi wasallam, “Dari Mu’aiqib, ia berkata, ‘Rasulullah Shallallaahu alaihi wasallam menyebutkan tentang menyapu di masjid (ketika shalat), maksudnya menyapu kerikil (dengan telapak tangan). Beliau bersabda, ‘Apabila memang harus berbuat begitu, maka hendaklah sekali saja.” (HR. Muslim)

“Dari Mu’aiqib pula, bahwa Rasulullah Shallallaahu alaihi wasallam bersabda tentang seseorang yang meratakan tanah pada tempat sujudnya (dengan telapak tangan), beliau bersabda, ‘Kalau kamu melakukannya, maka hendaklah sekali saja.” (Muttafaq ‘alaih)

7. Mengulurkan pakaian sampai mengenai lantai dan menutup mulut (tanpa alasan). “Dari Abu Hurairah radhiallaahu anhu, ia berkata, ‘Rasulullah Shallallaahu alaihi wasallam melarang mengulurkan pakaian sampai mengenai lantai dalam shalat dan menutup mulut.” (HR. Abu Daud, At-Tirmidzi dan lainnya, hadits hasan)

Adapun jika menutup mulut karena hal seperti menguap ataupun yang lainnya maka hal tersebut dibolehkan sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits.

8. Shalat di hadapan makanan. Ini berdasarkan sabda Rasulullah Shallallaahu alaihi wasallam, “Tidak sempurna shalat (yang dikerjakan setelah) makanan dihidangkan.” (HR. Muslim)

9. Shalat sambil menahan buang air kecil atau besar, dan sebagainya yang mengganggu ketenangan hati. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah Shallallaahu alaihi wasallam, “Tidak sempurna shalat (yang dikerjakan setelah) makanan dihidangkan dan shalat seseorang yang menahan buang air kecil dan besar.” (HR. Muslim)

10. Shalat ketika sudah terlalu mengantuk. Rasulullah Shallallaahu alaihi wasallam bersabda, “Apabila salah seorang di antara kamu ada yang mengantuk dalam keadaan shalat, maka hendaklah ia tidur sampai hilang rasa kantuknya. Maka sesungguhnya apabila salah seorang di antara kamu ada yang shalat dalam keadaan mengantuk, dia tidak akan tahu apa yang ia lakukan, barangkali ia bermaksud minta ampun kepada Allah, ternyata dia malah mencerca dirinya sendiri.” (Muttafaq ‘alaih)

***

Sumber: dzikir.org

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak ada shalat (sunnah) setelah shalat Shubuh hingga matahari terbit dan tidak ada shalat setelah shalat ‘Ashar hingga matahari terbenam” (Muttafaqun ‘alaih). Dalam lafadh Imam Muslim, “Tidak ada shalat setelah shalat fajar”.

Dari ‘Uqbah bin Amir berkata, “Tiga waktu dimana Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam melarang kami melakukan shalat dan menguburkan mayit, yaitu : ketika matahari terbit hingga meninggi, ketika tengah hari hingga matahari condong ke barat, dan ketika matahari hamper terbenam” (HR. Muslim).

Dari Amru bin Abasah radliyallaahu ‘anhu diriwayatkan bahwa ia pernah berkata kepada Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam, “Beritahukanlah kepadaku sesuatu tentang shalat”. Beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Lakukanlah shalat Shubuh, kemudian berhentilah melakukan shalat lain, hingga terbit matahari, hingga matahari meninggi. Sesungguhnya matahari itu terbit di antara sepasang tanduk setan. Waktu itulah orang-orang musyrik bersujud kepadanya. Kemudian shalatlah karena shalat pada saat itu disaksikan oleh para malaikat hingga baying-bayang tembok tegak. Kemudian berhentilah melakukan shalat lain, karena kala itu neraka Jahannam dinyalakan. Apabila matahari sudah tergelincir, shalatlah hingga datang waktu Ashar. Kemudian berhentilah melakukan sha;at hingga matahari tenggelam. Karena matahri tenggelam di antara sepasang tanduk setan, dan ketika itulah orang-orang musyrik bersujud kepadanya” (HR. Muslim).

Dari 3 hadits di atas dapat diketahui ada 5 waktu terlarang untuk melakukan shalat:
Setelah shalat Shubuh sampai terbit matahari.
Ketika terbit matahari sampai matahari setinggi satu tombak (dimulainya waktu Dhuha), dimana hal ini dijelaskan lebih lanjut oleh hadits ‘Amr bin Abasah dengan lafadh, “Matahari itu meninggi kira-kira seukuran satu tombak atau dua tombak “
Ketika matahari tepat di atas kepala (pertengahan siang) sampai tergelincir (zawal masuk waktu Dhuhur).
Setelah shalat Ashar sampai terbenam matahari.
Ketika matahari mulai tenggelam sampai betul-betul tenggelam (masuk waktu Maghrib).

Kelima waktu di atas adalah diharamkan bagi setiap muslim untuk melakukan shalat (sunnah). Akan tetapi para ulama berbeda tentang dilakukannya shalat sunnah dengan sebab-sebab tertentu (contoh : shalat tahiyyatul masjid, shalat sunnah wudlu, shalat khusuf, dan lain-lain) yang dilakukan pada 5 waktu terlarang tersebut. Yang lebih rajih (kuat) insya allah adalah diperbolehkan melakukannya pada 5 waktu terlarang tersebut wallahu a’lam

Sedikit dari tulisan di atas semoga dapat berguna untuk menambah kefahaman kita akan ilmu agama dan tentunya memperbaiki amalan shalat kita sehari-hari.

***

myquran.com

Nabi bersabda, “Andai setetes pohon Az-Zaqqum menetes ke dunia, maka merusak kehidupan penduduk dunia. Bagaimana dengan orang yang makannya ialah Az-Zaqqum?” (HR. At Timidzi)

Dari Ibnu Abbas ra, berkata, “Nabi SAW membaca ayat ini, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam. (Al-Imran 102), lalu bersabda, ‘Andai setetes pohon Az-Zaqqum menetes ke dunia, maka merusak kehidupan penduduk dunia. Bagaimana dengan orang yang makannya ialah Az-Zaqqum?” (HR. At Timidzi-Hadits ini Hasan shahih)

Diriwayatkan Ibnu Madjah di As-sunan, Kitab Az-Zuhud, Bab shifati AN-Naar, 2/1446 dan imam Ahmad di Al-Musnad,1/301, 338 Dan disebutkan Al-Albani di Shahih Al-Jami’ Ash-Shagir, 5/59, hadits no. 5126 dari Ibnu Abbas ra.

Makna Hadits

Motivasi orang untuk berbuat baik dan membekali diri dengan sifat mulia itu berbeda antar satu dengan lain. Ada orang yang motivasinya ialah menyukai hal yang baik dan akhlak mulia. Ada orang yang motivasinya ialah mengharapkan pahala dan imbala dan sebagainya.

Jika motivasi seseorang semakin kuat, ia semakin termotivasi untuk mengerjakan kebaikan dan meningkatkan akhlak mulia. Begitu pula sebaliknya.

Hadits yang sedang kita bahas sekarang memotivasi, dengan lembut, kelompok tertentu, yaitu orang yang tidak mau mengerjakan kebaikan.

Dalil pohon Az-Zaqqum

“(Makanan surga) itukah hidangan yang lebih baik ataukah pohon zaqqum? Sesungguhnya Kami menjadikan pohon zaqqum itu sebagai siksaan bagi orang-orang yang zalim. Sesungguhnya dia adalah sebatang pohon yang ke luar dan dasar neraka yang menyala. Mayangnya seperti kepala syaitan-syaitan. Maka sesungguhnya mereka benar-benar memakan sebagian dari buah pohon itu, maka mereka memenuhi perutnya dengan buah zaqqum itu. Kemudian sesudah makan buah pohon zaqqum itu pasti mereka mendapat minuman yang bercampur dengan air yang sangat panas. Kemudian sesungguhnya tempat kembali mereka benar-benar ke neraka Jahim.” (Ash-Shaffat: 62-68)

“Sesungguhnya pohon zaqqum itu. Makanan orang yang banyak berdosa. (Ia) sebagai kotoran minyak yang mendidih di dalam perut. Seperti mendidihnya air yang amat panas. (Ad-Dukhan: 43-46)

“Kemudian sesungguhnya kamu hai orang-orang yang sesat lagi mendustakan, benar-benar akan memakan pohon zaqqum. Dan akan memenuhi perutmu dengannya. Sesudah itu kamu akan meminum air yang sangat panas. Maka kamu minum seperti unta yang sangat haus minum. Itulah hidangan untuk mereka pada hari Pembalasan” (Al Waaqi’ah: 51-56)

Tafsir

Az-Zaqqum adalah pohon yang tumbuh di dasar Saqar (Neraka jahannam), dahannya membentang tinggi hingga mengenai lapisan neraka, neraka jahanam membuatnya panas membara hingga mendidih seperti mendidihnya air panas. Penghuni neraka memakannya hingga penuh, setelah makan Az-Zaqqum maka mereka minum air panas seperti unta kehausan yang tak kan hilang sama sekali.

Hikmah:
Umat Islam harus komitmen dengan manhaj Allah SWT, dengan amal kebiakan, berhenti maksiat dan dosa, sebelum ajal menjelang, dan sebelum Az-Zaqqum menjadi makanan sehari dan air minum yang panas selamanya
Dahsyatnya siksa neraka, yang tak pernah dilihat mata. Contohnya, Az-Zaqqum tersebut.
Hadits dan ayat tersebut sebagai hiburan bagi pembela kebenaran, kendati pembela kebatilan menyiksa mereka namun kelak pembela kebatilan yang menyiksa pembela kebenaran tersebut akan mendapatkan siksa balasan di neraka.

***

Dikutip dari Buku: Pesan Nabi-Dr. As-Sayyid Muhammad Nuh terbitan An-Nadwah 149-153 Cet 1. Syawwal 1425/ November 2004 H.

Dosa zina itu tidaklah sama. Allah SWT berfirman, “Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan keji dan suatu jalan yang buruk.” (QS. al-Isra’ : 32)

Dan orang-orang yang tidak menyembah ilah yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barangsiapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa (nya), (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina, kecuali siapa saja yang bertaubat. (QS. al-Furqan: 68-70)

Perempuan yang berzina. dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan dari orang-orang yang beriman. (QS. an-Nuur : 2)

Para ulama berkata, “Ini adalah hukuman bagi pezina perempuan dan laki-laki yang masih bujang, belum menikah di dunia. Jika sudah menikah walaupun baru sekali seumur hidup, maka hukuman bagi keduanya adalah dirajam dengan bebatuan sampai mati. Demikian pula telah dijelaskan dalam hadits dari Nabi SAW bahwasanya jika hukuman qishash ini belum dilaksanakan bagi keduanya di dunia dan keduanya mati dalam keadaan tidak bertaubat dari dosa zina itu niscaya keduanya akan diadzab di neraka dengan cambuk api.

Dalam kitab Zabur tertulis, “Sesungguhnya para pezina itu akan digantung pada kemaluan mereka di neraka dan akan disiksa dengan cambuk besi. Maka jika mereka melolong karena pedihnya cambukan malaikat Zabaniyah berkata, “Ke mana suara ini ketika kamu tertawa-tawa, bersuka ria dan tidak merasa diawasi oleh Allah serta tidak malu kepada-Nya.

Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah beriman seorang pezina itu ketika berzina. Tidaklah beriman seorang pencuri itu ketika mencuri. Tidaklah beriman seorang yang menenggak arak itu ketika menenggaknya. Dan tidaklah beriman orang yang merampas harta yang tinggi nilainya – karenanya orang-orang memandangnya – itu ketika merampasnya.” (Hadits Riwayat Bukhariy)

Beliau juga bersabda, “Apabila seorang hamba berzina akan keluarlah iman darinya. Keimanan itu seperti payung yang ada di atasnya. Kemudian jika ia berhenti dari perbuatan itu maka imannya akan kembali kepadanya, Beliau juga bersabda, “Barangsiapa berzina atau meminum arak niscaya Allah mencabut keimanan dari dirinya sebagaimana manusia melepaskan baju dari kepalanya.” Juga, “Tiga orang yang tidak akan diajak berbicara oleh Allah pada hari kiamat dan tidak akan dilihat serta disucikan, pun bagi mereka azab yang pedih, seorang tua yang berzina, raja yang pendusta, dan orang miskin yang congkak.”

Abdullah bin Mas’ud ra. berkata, “Aku bertanya kepada Rasulullah, ‘Apakah dosa yang paling besar di sisi Allah ta’ala?; Beliau menjawab, ‘Yaitu kamu menjadikan sekutu bagi Allah padahal Dialah yang menciptakanmu, ‘Sungguh itu sangatlah besar. Lalu apa lagi? Tanyaku kembali. Beliau menjawab, ‘Yaitu kamu membunuh anakmu karena takut jika kelak ia makan bersamamu. ‘Lalu apa lagi’, tanyaku lagi. Beliau menjawab, ‘Yaitu kamu berzina dengan kekasih (maksudnya istri) tetanggamu.’

Maka Allah SWT menurunkan pembenaran dari sabda beliau itu dengan firman-Nya, “Dan orang-orang yang tidak menyembah ilah yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barangsiapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa (nya), (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiarnat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan hina, kecuali siapa saja yang bertaubat.” (QS. Al-Furqan:68-70)

Perhatikan, bagaimana Allah telah rnenyertakan penyebutan zina dengan istri tetangga dengan menyekutukan Allah dan membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah membunuhnya kecuali dengan alasan yang dibenarkan syara’. Hadits ini tercantum dalam Bukhari dan Muslim.

Imam Bukhari meriwayatkan hadits tidur Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Samurah bin Jundub. Dalam hadits itu disebutkan bahwa Beliau SAW didatangi oleh malaikat Jibril dan Mikail. Beliau berkisah,”Kami berangkat pergi sehingga sampai di suatu tempat semisal tannur bagian atasnya sempit sedangkan bagian bawahnya luas. Dari situ terdengar suara gaduh dan ribut-ribut. Kami menengoknya, ternyata disitu banyak laki-laki dan perempuan telanjang. Jika mereka dijilat api yang ada dibawahnya mereka melolong oleh panasnya yang dahsyat. Aku bertanya,; Wahai Jibril, siapakah mereka?’ Jibril menjawab, ‘Mereka adalah para pezina perempuan dan laki-laki. Itulah adzab bagi mereka sampai tibanya hari kiamat.”

Semoga Allah melimpahkan ampunan dan kesejahteraan batin bagi kita semua.

Tentang tafsir bahwa Jahannam itu ‘ia memiliki tujuh pintu’ (al-hijjr:44) ‘Atha’ berkata, “Pintu yang paling hebat panas dan sengatannya dan yang paling busuk baunya adalah pintu yang diperuntukkan bagi para pezina yang berzina setelah mereka tahu keharamannya.”

Makhul ad-Dimasyqiy berkata, “Para penghuni neraka mencium bau busuk berkata, ‘Kami belum pernah mencium bau yang lebih busuk dari bau ini. Dijelaskan kepada mereka, ‘Itulah bau kemaluan para pezina.”

Ibnu Zaid, salah seorang imam dalam bidang tafsir berkata ” Sesungguhnya bau kemaluan para pezina itu benar-benar menyiksa para penghuni neraka.”

Di antara sepuluh ayat yang diperintahkan oleh Allah kepada Musa as. “Janganlah kamu mencuri dan jangan pula berzina sehingga Aku menutup wajah-Ku darimu!” Jika ini merupakan khithab (kalimat) untuk Nabi Allah, Musa, lalu bagaimana dengan yang lainnya?!

Nabi SAW telah menyampaikan bahwa Iblis menyebar para tentaranya ke muka bumi, berkata, “Siapa di antara kalian yang menyesatkan seorang muslim akan aku kenakan sebuah mahkota di kepalanya. Siapa yang paling besar fitnahnya paling dekatlah kedudukannya kepadaku. Salah satu tentaranya menghadap dan berkata, “Aku akan terus menggoda si Fulan sampai ia mau menceraikan istrinya.” Iblis berkata, “Aku tidak akan memberikan mahkota sebab pasti nanti ia menikah lagi dengan yang lain. Tentara yang lain menghadap dan berkata, “Aku akan terus menggoda si fulan sampai aku berhasil menanamkan permusuhan antara ia dan saudaranya.” Iblis berkata, “Aku tidak akan memberikan mahkota sebab suatu saat ia pasti berdamai lagi.” Tentara yang lain menghadap dan ia berkata, “Aku akan terus menggoda si Fulan sampai ia berzina.” Iblis berkata, “Wah, bagus sekali itu.” Lalu Iblis mendekatkan tentaranya itu kepadanya dan meletakkan mahkota di atas kepalanya.

Kita berlindung kepada Allah dari keburukan setan dan tentara-tentaranya.

Dari Anas, Rasulullah SAW bersabda, ” Sesungguhnya iman ‘sirbal’, kain panjang yang dipakaikan oleh Allah kepada siapa saja yang Dia kehendaki. Apabila seorang hamba berzina maka Allah mencabut sirbal itu darinya. Jika bertaubat, Dia akan mengembalikannya.

Diriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda, “Wahai sekalian orang-orang Islam, takutlah kalian dari (melakukan) zina. Sungguh padanya enam ancaman; tiga di dunia dan tiga yang lain di akhirat. Yang di dunia adalah hilangnya kharisma wajah, pendeknya umur, dan kefakiran yang berkepanjangan. Adapun yang di akhirat adalah kemurkaan Allah Tabara wa ta’ala, buruknya hisab, dan adzab neraka.”

Beliau juga bersabda, “Barangsiapa mati dalam keadaan tidak berhenti minum arak, niscaya Allah ta’ala akan memberinya minum air sungai Ghuthah. Yaitu sungai di neraka yang bersumber dari kemaluan para pelacur (wanita-wanita pezina).” (Hadist riwayat Imam Ahmad)

Begitulah, di neraka kelak akan mengalir dari kemaluan mereka nanah dan darah busuk lalu itu semua akan diminumkan kepada orang yang mati dalam keadaan ‘mushirr’, terus menerus dan tidak berhenti dari minum arak.

Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada dosa setelah syirik yang lebih besar disisi Allah dari pada ‘setetes air’ yang dituangkan oleh seorang laki-laki ke kemaluan yang tidak dihalalkan baginya.”

Rasulullah SAW juga bersabda,”Di Jahannam ada sebuah lembah yang dipenuhi oleh ular berbisa. Ukurannya sebesar leher unta. Ular-ular ini akan mematuk orang yang meninggalkan shalat dan bisanya akan menggerogoti tubuhnya selama 70 tahun, lalu terkelupaslah daging-dagingnya.Di sana juada lembah yang namanya Jubb al-Huzn. la dipenuhi ular dan kalajengking. Ukuran kalajengkingnya sebesar bighal (peranakan kuda dan keledai). la memiliki 70 sengat. Masing-masingnya memiliki kantung bisa. la akan menyengat pezina dan memasukkan isi kantung bisanya ke dalam tubuh pezina itu. la akan merasakan pedih sakitnya selama 1000 tahun. Lalu terkelupaslah daging-dagingnya dan akan mengalir dari kemaluannya nanah dan darah busuk.”

Disebutkan pula bahwa barangsiapa meletakkan tangannya pada seorang wanita dengan disertai syahwat, pada hari kiamat nanti akan datang dengan tangan terbelenggu di leher. Jika ia menciumnya, kedua mulutnya akan digadaikan di neraka. Dan jika berzina dengannya, pahanya akan berbicara dan bersaksi pada hari kiamat nanti. Ia akan berkata, “Aku telah berbuat sesuatu yang haram.” Maka Allah memandangnya dengan pandangan murka. Pandangan Allah ini mengenai wajah orang itu dan ia pun mengingkarinya. la malah bertanya, Apa yang telah aku lakukan?” Tiba-tiba seraya bersaksi lidahnya berkata, “Aku telah mengucapkan kata-kata yang haram.” Kedua tangannya bersaksi, “Aku telah memegang sesuatu yang haram.” Kedua matanya juga bersaksi, “Aku telah melihat yang diharamkan.” Kedua kakinya juga, “Aku telah berjalan menuju kepada yang haram.” Kemaluannya berkata, “Aku telah melakukannya.” Malaikat penjaga berkata ”Aku telah mendengarnya.” Yang satu lagi berkata, “Aku telah melihatnya.; Akhirnya Allah berfirman, “Adapun Aku telah mengetahui semuanya dan menutupinya.” Selanjutnya Allah berfirman, “Wahai para Malaikat-Ku, bawa orang itu dan timpakan kepadanya adzab-Ku. Aku sudah teramat murka kepada seseorang yang tidak punya malu kepada-Ku.”

Riwayat ini sesuai dengan firman Allah dalam al-Qur’an surat an-Nuur: 24 “Pada hari (ketika) lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.

Zina yang paling besar dosanya adalah berzina dengan saudara kandung, ibu tiri, dan semua wanita yang termasuk mahram. Hakim telah menyatakan keshahihan hadits yang berbunyi “Barangsiapa berzina dengan wanita yang masih mahramnya maka bunuhlah ia.” Sahabat Bara’ meriwayatkan bahwa pamannya (saudara ibu) telah diutus oleh Rasulullah SAW untuk menemui seseorang yang telah berzina dengan ibu tirinya. Ia diperintahkan untuk membunuh dan menjadikan hartanya sebagai ghanimah.

Kita memohon kepada Allah yang Maha Pemberi agar mengampuni semua dosa-dosa kita. Sesungguhnya Dia Maha Pemurah lagi Maha Mulia.

***

Semoga bermanfaat

Oleh: Said Alwin

Allah S.W.T selesai menciptakan Jibril as dengan bentuk yang cantik, dan Allah menciptakan pula baginya 600 sayap yang panjang, sayap itu panjangnya antara timur dan barat (ada pendapat lain menyatakan 124.000 sayap). Setelah itu Jibril as memandang dirinya sendiri dan berkata, “Wahai Tuhanku, adakah engkau menciptakan makhluk yang lebih baik daripada aku?.”

Lalu Allah S.W.T berfirman “Tidak”

Kemudian Jibril as berdiri untuk sholat dua rakaat karena syukur kepada Allah S.W.T dan tiap-tiap rakaat itu lamanya 20.000 tahun.

Setelah selesai Jibril as sholat, maka Allah S.W.T berfirman yang bermaksud. “Wahai Jibril, kamu telah menyembah aku dengan ibadah yang bersungguh-sungguh, dan tidak ada seorang pun yang menyembah kepadaku seperti ibadah kamu, akan tetapi di akhir zaman nanti akan datang seorang nabi yang mulia yang paling aku cintai, namanya Muhammad.’ Dia mempunyai umat yang lemah dan sentiasa berdosa, sekiranya mereka itu mengerjakan sholat dua rakaat yang hanya sebentar sahaja, dan mereka dalam keadaan lupa serta serba kurang, fikiran mereka melayang bermacam-macam dan dosa mereka pun besar juga. Maka demi kemuliaannKu dan ketinggianKu, sesungguhnya sholat mereka itu aku lebih sukai dari sholatmu itu. Karena mereka mengerjakan sholat atas perintahKu, sedangkan kamu mengerjakan sholat bukan atas perintahKu.”

Kemudian Jibril as berkata: “Ya Tuhanku, apakah yang Engkau hadiahkan kepada mereka sebagai imbalan ibadah mereka?”

Lalu Allah berfirman, “Ya Jibril, akan Aku berikan syurga Ma’waa sebagai tempat tinggal..”

Kemudian Jibril as meminta izin kepada Allah untuk melihat syura Ma’waa.

Setelah Jibril as mendapat izin dari Allah S.W.T maka pergilah Jibril as dengan mengembangkan sayapnya dan terbang, setiap dia mengembangkan dua sayapnya dia menempuh jarak perjalanan 3000 tahun, terbanglah malaikat Jibril as selama 300 tahun sehingga ia merasa letih dan lemah dan akhirnya dia turun berteduh di bawah bayangan sebuah pohon dan dia sujud kepada Allah S.W.T lalu ia berkata dalam sujud, “Ya Tuhanku apakah sudah aku menempuh jarak perjalanan setengahnya, atau sepertiganya, atau seperempatnya?”

Kemudian Allah S.W.T berfirman, “Wahai Jibril, kalau kamu dapat terbang selama 3000 tahun dan meskipun aku memberikan kekuatan kepadamu seperti kekuatan yang engkau miliki, lalu kamu terbang seperti yang telah kamu lakukan, niscaya kamu tidak akan sampai kepada sepersepuluh dari beberapa perpuluhan yang telah kuberikan kepada umat Muhammad terhadap imbalan sholat dua rakaat yang mereka kerjakan…..”

Marilah sama-sama kita renungkan dan berusaha lakukan. Sesungguhnya Allah S.W.T telah menyembunyikan enam perkara yaitu :
Allah S.W.T telah menyembunyikan ridha-Nya dalam taat.
Allah S.W.T telah menyembunyikan murka-Nya di dalam maksiat.
Allah S.W.T telah menyembunyikan nama-Nya yang Maha Agung di dalam Al-Quran.
Allah S.W.T telah menyembunyikan Lailatul Qadar di dalam bulan Ramadhan.
Allah S.W.T telah menyembunyikan sholat yang paling utama di dalam sholat (yang lima waktu).
Allah S.W.T telah menyembunyikan (tarikh terjadinya) hari kiamat di dalam semua hari.

***

Dari Sahabat

Suatu Senja, seorang wanita melangkahkan kaki mendekati kediaman Nabi Musa. Setelah mengucapkan salam, dia masuk sambil terus menunduk. Air matanya berderai tatkala berkata, “Wahai Nabi Allah, tolonglah saya. Doakan agar Allah mengampuni dosa keji saya.”

“Apakah dosamu wahai wanita..?” Tanya Nabi Musa. “Saya takut mengatakannya,” jawab wanita itu. “Katakanlah, jangan ragu-ragu..!” desak Nabi Musa.

Maka perempuan itu pun dengan takut bercerita, “Saya telah berzina.”Kepala nabi Musa terangkat, hatinya tersentak. “Dari perzinaan itu saya Hamil. Setelah anak itu lahir, langsung saya cekik lehernya sampai mati,” lanjut perempuan itu seraya menangis.

Mata Nabi Musa berapi-api. Dengan muka yang berang dia menghardik “Perempuan celaka, pergi dari sini. Agar Siksa Allah tak jatuh ke dalam rumahku. Pergi!!!” teriak nabi Musa sambil berpaling karena jijik.

Hati perempuan itu bagaikan kaca membentur batu, hancur luluh. Dia menangis tersedu-sedu dan keluar dari Rumah Nabi Musa. Ia Tak tahu harus kemana lagi mengadu. Bahkan dia tak tahu ke mana harus melangkahkan kaki. Bila seorang Nabi saja sudah menolaknya, bagaimana manusia lain bakal menerimanya?

Sepeninggalnya, Malaikat Jibril turun mendatangi Nabi Musa. Jibril lalu bertanya, “Mengapa engkau menolak seorang wanita yang hendak BERTAUBAT dari dosanya..? Tidakkah engkau tahu dosa yang lebih besar dari itu..?“

Nabi Musa terperanjat. “Dosa apakah yang lebih besar dari kekejian wanita pezina dan pembunuh itu..? Betulkah ada dosa yang lebih besar daripada perempuan yang hina itu..? “Tanyanya.

“Ada..!!” jawab Jibril dengan tegas. “Orang yang meninggalkan shalat dengan sengaja tanpa menyesal. Orang itu dosanya lebih besar daripada SERIBU kali Berzina.”

Mendengar penjelasan ini Nabi Musa memanggil wanita tadi, lalu berdoa memohon ampunan kepada Allah. Nabi Musa menyadari, Orang yang meninggalkan Shalat dengan sengaja tanpa penyesalan seakan menganggap remeh perintah Allah. Sedangkan BERTAUBAT dan menyesali Dosa dengan sungguh-sungguh berarti masih mempunyai IMAN di dadanya dan Yakin Allah itu ada.

***

Dari Sahabat

1. Selalu bangun sebelum subuh

Rasul SAW selalu mengajak ummatnya untuk bangun sebelum subuh, melaksanakan sholat sunah dan sholat Fardhu, sholat subuh berjamaah. Hal ini memberi hikmah yg mendalam antara lain:
Berlimpah pahala dari Allah
Kesegaran udara subuh yg bagus utk kesehatan/ terapi penyakit TB
Memperkuat pikiran dan menyehatkan perasaan

2. Aktif menjaga kebersihan

Rasul SAW selalu senantiasa rapi & bersih, tiap hari kamis atau Jumaat beliau mencuci rambut-rambut halus di pipi, selalu memotong kuku, bersisir dan berminyak wangi. “Mandi pada hari Jumaat adalah wajib bagi setiap orang-orang dewasa. Demikian pula menggosok gigi dan memakai harum-haruman”(HR Muslim)

3. Tidak pernah banyak makan

Sabda Rasul: “Kami adalah sebuah kaum yang tidak makan sebelum lapar dan bila kami makan tidak terlalu banyak (tidak sampai kekenyangan)”(Muttafaq Alaih) Dalam tubuh manusia ada 3 ruang untuk 3 benda: Sepertiga untuk udara, sepertiga untuk air dan sepertiga lainnya untuk makanan.Bahkan ada satu tarbiyyah khusus bagi ummat Islam dengan adanya Puasa Ramadhan untuk menyeimbangkan kesehatan.

4. Gemar berjalan kaki

Rasul SAW selalu berjalan kaki ke Masjid, Pasar, medan jihad, mengunjungi rumah sahabat, dan sebagainya. Dengan berjalan kaki, keringat akan mengalir,pori-pori terbuka dan peredaran darah akan berjalan lancar. Ini penting untuk mencegah penyakit jantung

5. Tidak pemarah

Nasihat Rasulullah SAW: “Jangan Marah”diulangi sampai 3 kali. Ini menunujukkan hakikat kesehatan dan kekuatan Muslim bukanlah terletak pada jasadiyah belaka, tetapi lebih jauh yaitu dilandasi oleh kebersihan dan kesehatan jiwa. Ada terapi yang tepat untuk menahan marah:
Mengubah posisi ketika marah, bila berdiri maka duduk, dan bila duduk maka berbaring
Membaca Ta ‘awwudz, karena marah itu dari Syaithon
Segeralah berwudhu
Sholat 2 Rokaat untuk meraih ketenangan dan menghilangkan kegundahan hati

6. Optimis dan tidak putus asa

Sikap optimis akan memberikan dampak psikologis yang mendalam bagi kelapangan jiwa sehingga tetap sabar, istiqomah dan bekerja keras, serta tawakal kepada Allah SWT.

7. Tak pernah iri hati

Untuk menjaga stabilitas hati & kesehatan jiwa, mentalitas maka menjauhi iri hati merupakan tindakan preventif yang sangat tepat.

Ya Allah, bersihkanlah hatiku dari sifat sifat mazmumah dan hiasilah diriku dengan sifat sifat mahmudah.

***

Tolong sebarkan maklumat ini kepada saudara Muslim Muslimat yang lain agar menjadi renungan dan pelajaran kepada kita semua. Ilmu yang bermanfaat ialah salah satu amal yang berkekalan bagi orang yang mengajarnya meskipun dia sudah meninggal dunia

Wallahu’alam….


Keutamaan Shalat Tahajjud/Qiyamullail:

1. Orang yang shalat tahajud akan dibangkitkan Allah dalam di tempat yang terpuji.

Allah SWT Berfirman: Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji. (QS. Al-Isra: 79)

2. Orang yang shalat tahajud adalah orang yang disebut oleh Allah sebagai muhsinin dan berhak mendapatkan kebaikan dari-Nya serta rahmat-Nya.

Allah SWT Berfirman: Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada di dalam taman-taman (surga) dan di mata air-mata air, sambil mengambil apa yang diberikan kepada mereka oleh Tuhan mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat baik; Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam; Dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah). (QS Az-Zariyah: 15-18)

3. Orang yang shalat tahajud dipuji Allah dan dimasukkan kedalam kelompok hamba-nya yang baik-baik.

Allah SWT Berfirman: Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang baik. Dan orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka. (QS. Al-Furqan: 63-64)

4. Kepada Orang yang shalat tahajud, Allah bersaksi atas mereka bahwa mereka adalah orang yang beriman.

Allah SWT Berfirman: Sesungguhnya orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat Kami, adalah orang-orang yang apabila diperingatkan dengan ayat-ayat (Kami), mereka menyungkur sujud dan bertasbih serta memuji Tuhannya, sedang mereka tidak menyombongkan diri. Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedang mereka berdo’a kepada Tuhannya dengan rasa takut dan harap, dan mereka menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka. Seorangpun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam ni’mat) yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan. (As-Sajdah: 15-17)

5. Allah membedakan Orang yang shalat tahajud dengan yang tidak secara jelas dan bahwa mereka berbeda dengan lainnya

Allah SWT Berfirman: (Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadah di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran. (QS Az-Zumar: 9).

6. Kepada Orang yang shalat tahajud, Rasulullah SAW mengatakan bahwa mereka pasti akan masuk surga.

Rasulullah SAW bersabda: Wahai manusia, sebarkanlah salam, beri makanlah, sambung tali kasih, shalat malamlah saat orang pada terlelap, maka masuklah surga dengan selamat. (HR. Al-Hakim, Ibnu Majah, At-Tirmizy).

7. Shalat tahajjud itu adalah kebiasaan orang-orang shalih sebelum kita, sarana pendekatan kepada Allah, penghapus keburukan, pencegah dosa dan penangkal penyakit di badan.

Rasulullah SAW bersabda kepada Salman al-Farisi: “Hendaklah kamu melaksanakan qiyamullail karena qiyamullail itu adalah kebiasaan orang-orang shalih sebelum kita, sarana pendekatan kepada Allah, penghapus keburukan, pencegah dosa dan penangkal penyakit di badan.” (HR. A-Tabarani dan Al-Hatsami).

Adab Shalat Tahajjud/Qiyamullail:

1. Ketika akan tidur pada malam hari berniat terlebih dahulu untuk melakukan qiyamullail.

Dari Abi Darda’ bahwa Nabi SAW bersabda,”Siapa yang mendatangi tempat tidurnya dan berniat akan bangun malam, namun kantuknya membuatnya tidak bangun hingga pagi hari, dia tetap mendapat pahala sesuai yang diniatkannya. Sedangkan tidurnya itu merupakan sedekah dari Allah kepada hamba-Nya.” (HR. An-Nasai dan Ibnu Majah).

2. Ketika bangun malam untuk shalat, hendaknya mengusap wajahnya lalu bersiwak (membersihkan gigi), menengadah ke langit lalu berdoa.

3. Sebelum mulai shalat lail, hendaknya dimulai dahulu dengan shalat dua rakaat yang ringan. Setelah itu barulah mulai shalat malam yang panjang terserah berapa lamanya.

Dari Aisyah ra. Bahwa Rasulullah SAW bila shalat malam, beliau membukanya dengan terlebih dahulu shalat dua rakaat yang ringan”. (HR. Muslim).

Dari Abu Hurairah ra. Bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Bila kalian shalat malam, maka hendaknya memulai dengan shalat dua rakaat yang pendek”. (HR. Muslim).

4. Membangunkan juga keluarganya (anak dan istri) untuk ikut shalat malam bersama.

Dari Abi Hurairah ra. Bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Semoga Allah merahmati seorang yang bangun malam dan membangunkan istrinya, bila istrinya menolak, maka dipercikkan air ke wajahnya. Semoga Allah merahmati seorang istri yang bangun malam dan membangunkan suaminya, bila suaminya menolak, maka dipercikkan air ke wajahnya”. (HR. Abu Daud, An-Nasai, Ibnu Majah dan Ahmad).

Dan masih banyak lagi cara dan adab lainnya. Wallahu a’lam bis-shawab.


Hukum Dan Etika Malam Pertama

1. Dianjurkan kepada sang suami bersikap lemah lembut pada malam pertama dengan mengajak bicara sehingga terjadi keakraban atau menyuguhkan segelas minuman sebagaimana yang dilakukan Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam.

2. Dianjurkan untuk meletakkan tangan kanan di atas ubun ubun sang istri kemudian membaca doa yang diajarkan Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam, “Bismillah Allahumma bariklii fii zaujatii ..”

3. Dianjurkan kepada sang suami shalat dua raka’at bersama istrinya dan sang istri berada di belakangnya. Sebab demikian itu lebih melanggengkan kasih sayang.

4. Jika ingin melakukan hubungan sebadan hendaknya berdoa: “Bismillah, allahumma jannibnasy syaithaan wa jannibisy syaithaan maa razaqtanaa”

5. Tidak boleh sang suami menggauli istri kecuali di tempat jalan lahirnya bayi dan boleh melakukan cumbu rayu sesuka hati namun tidak boleh menggaulinya ketika masa haid atau nifas.

6. Apabila sang suami memiliki lebih dari satu istri maka pada pagi hari dari malam pertama hendaknya sang suami mendatangi istri istri lain dengan tujuan saling mendoakan.

7. Diharamkan bagi kedua mempelai menyebarkan rahasia hubungan seksual karena hal itu termasuk dosa besar.

Hak Hak Suami Dan Istri

Diantara hak hak yang harus ditegakkan bersama sama sebagai berikut:

1. Kerja sama dalam rangka menegakkan ketaatan kepada Allah, satu dengan yang lain saling mengingatkan kepada nilai ketakwaan.

Diantara contoh yang paling indah adalah kerjasama antara suami dengan istri dalam menghidupkan qiyamul lail sebagaimana sabda Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam: “Semoga Allah merahmati seorang laki laki yang bangun malam kemudian shalat dan membangunkan istrinya untuk shalat dan bila tidak mau bangun maka ia memerciki dengan air di wajahnya. Dan semoga Allah merahmati seorang perempuan yang bangun malam lalu shalat dan membangunkan suaminya untuk shalat, bila tidak mau bangun maka ia memerciki dengan air di wajahnya.” (HR. Ahmad, Ahlul Sunan kecuali At Tirmidzi dan hadits ini shahih).

2. Menjalani kehidupan rumah tangga dengan tulus, ikhlas, setia dan penuh kasih sayang.

3. Hendaknya masing masing suami istri merasa memiliki tanggung jawab penuh terhadap tugas dan kewajiban yang ada di pundaknya.

Masing masing harus tahu bahwa dia dituntut untuk menunaikan kewajiban secara baik dan sempurna sebagaimana sabda Nabi: “Setiap kalian adalah pemimpiin dan akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinannya dan imam adalah pemimpin, dan orang laki laki adalah pemimpin bagi keluarganya, dan wanita adalah penanggungjawab atas rumah suami dan anaknya. Dan setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.” (HR. Al Bukhari)

4. Antara suami dan istri harus kerjasama secara baik dalam rangka mewujudkan suasana tenang dan gembira serta berusaha semaksimal mungkin menjauhkan perkara perkara yang mendatangkan keburukan dan kesedihan.

Betapa indahnya ucapan Abu Darda’ ketika berkata kepada istrinya: “Jika kamu sedang melihatku dalam keadaan marah maka carilah sesuatu yang bisa menyenangkanku dan jika aku melihatmu sedang marah maka aku akan mencari sesuatu yang bisa menyenangkanmu, dan bila tidak seperti itu maka kita tidak usah berkumpul saja”.

5. Tidak menyebarkan rahasia masing masing dan tidak menyebut-nyebut keburukan pasangannya di depan orang lain karena demikian itu melecehkan harga diri pasangannya di depan orang lain. Ketika itu ia telah melakukan ghibah yang dibenci lagi berdosa.

6. Hendaknya masing masing memperhatikan gaya dan penampilan, istri berdandan yang bagus untuk suami dan suami juga berdandan yang bagus untuk sang istri.

Ibnu Abbas berkata: “Saya sangat senang berdandan untuk istriku sebagaimana saya senang bila ia berdandan untukku, karena Allah berfirman: ‘Dan bagi istri istri hak yang sepadan dengan kewajiban kewajibannya dengan baik’.”

***

Dari Sahabat

Sebagaimana diketahui, bahwa beriman terhadap hari akhir merupakan salah satu rukun iman dalam aqidah Ahlu Sunnah wal Jamaah. Hari Akhir tiba dengan didahului tanda-tanda kecil dan besar. Adapun yang tergolong tanda-tanda besar adalah: Munculnya Dajjal Dan Turunnya Isa Ibnu Maryam.

Ada sebagian orang-orang (ulama lokal) seperti. Prof. Hamka, Quray Shihab, Hj. Irene (mantan biarawati) yang tidak percaya akan turunnya Isa Ibnu Maryam dan munculnya Dajjal. (lihat buku: Jangan Tunggu Nabi Isa Turun) Hal ini dikarenakan, bahwa Hadits Abi Umamah al Rahili “sanadnya lemah”, juga (oleh Hj. Irene) dikatakan cerita “Dajjal dan turunnya Isa” hanya berasal dari Bibel.

TETAPI seorang Mujaddid dan Ahli Hadits dunia, yaitu: Asy-Syaikh al-Allamah al-Mujaddid Syaikhul Islam Muhammad Nasirudin Albani Rahimahullah, telah menyatakan, bahwa, Hadits-Hadits tentang munculnya Dajjal dan turunnya Isa Ibnu Maryam “setelah di takhrij dan tahqiq” adalah SHAHIH dan MUTAWATIR (banyak yang meriwayatkan). (lihat, Nabi Isa vs Dajjal. Hal.33)

Kisah ini dikumpulkan hanya sebagian dari hadits-hadits dari sekian banyak hadits-hadits yang mengkisahkan tentang Dajjal vs Nabi Isa. Sumber: NABI ISA vs DAJJAL oleh: Ahli Hadits Syekh Albani, HURU-HARA HARI KIAMAT oleh: Ibnu Katsir

(baca dengan sabar!)

**

Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: Allah tidak pernah menurunkan ke bumi sejak penciptaan Adam hingga tejadi hari kiamat, sebuah fitnah yang lebih besar dari fitnah Dajal. Saya telah mengatakan suatu perkataan yang belum pernah seorangpun mengatakannya (dari nabi) sebelumku.Dia (Dajjal) itu dari golongan manusia, dengan (ciri-ciri): rambut keriting, mata kiri buta, diatas mata kanannya ada alis yang tebal, dan ia mampu menyembuhkan kebutaan, dan penyakit belang-belang,

Dajjal keluar pada saat agama mulai melemah dan ilmu pengetahuan tidak lagi di gubris. Ia akan tinggal dan berjalan dibumi selama 40 hari. Sehari bagaikan setahun, setahun bagaikan sebulan, dan sehari bagaikan satu jumat. Kemudian seluruh hari-harinya seperti harimu ini.

Ia mengajak manusia untuk mengikuti lalu diikuti, dan mengajak orang-orang lalu ia membunuh mereka. Ia menampakkan dirinya pada mereka hal seperti itu terjadi hingga ia mendatangi Madinah.

Maka nampaklah agama Allah dan diamalkan; agama Allah diikuti dan ia (Dajjal) suka akan hal itu. Kemudian ia berkata setelah itu, “sesungguhnya aku seorang nabi!” lalu bergetarlah semua yang berakal dan mereka pun pergi meninggalkannya. Lalu ia tinggal setelah itu dan berkata, “Aku adalah Allah!” maka matanya menjadi tertutup, telinganya terpotong dan tertulis diantara kedua matanya kafir, yang terbaca oleh segenap mukmin yang mampu menulis dan yang tidak mampu menulis.

Dia membawa fitnah (cobaan bagi manusia) yang besar. Dia memerintahkan langit untuk menurunkan hujannya, maka turunlah hujan itu dan disaksikan oleh orang-orang.

Ketika Dajjal muncul, seorang lelaki dari orang-orang yang beriman mencarinya, maka ia bertemu dengan sekelompok dajjal-dajjal (kecil), lalu mereka bertanya kepadanya, “Apa yang kamu cari?” Dia (lelaki itu) menjawab, “saya mencari orang yang keluar!” lalu mereka bertanya kepadanya (kembali), “Apakah kamu tidak mempercayai tuhan kami?” Dia menjawab: “Tuhan kami tidaklah samar.” Lalu mereka membawanya ke hadapan Dajjal (terbesar). Ketika orang beriman itu melihatnya, dia berkata, “Wahai sekalian mamusia, inilah dajjal yang telah disebutkan oleh Rasulullah s.a.w.

Maka Dajjal segera menyuruh merebahkan tubuh orang beriman tersebut, dan memerintahkan untuk mengupas kulit dan memukuli punggung dan perutnya. Lalu Dajjal bertanya, “Apakah engkau masih tidak mempercayai kami?” Dia menjawab, “Engkau adalah Dajjal si pendusta. Kemudian diperintahkan supaya (mukmin tersebut) digergaji dari atas kepalanya hingga kakinya menjadi dua bagian, lalu Dajjal tersebut berjalan ditengah dua bagian badan yang telah tebelah dua.

Kemudian Dajjal memerintahkan kepadanya, “Bangunlah!” maka bangunlah dan tegaklah dia. Kemudian Dajjal bertanya lagi, “Apakah kamu masih belum percaya kepadaku?” dia menjawab, “Tidak berkurang pengetahuanku tentang kamu, bahkan bertambah yakin.” Kemudian orang beriman tersebut berkata, “Wahai sekalian orang, dia (Dajjal) tidak dapat berbuat demikian lagi kepada seorangpun (membunuh kembali mukmin tersebut).

Maka dia (Dajjal) berusaha untuk membunuh kembali orang beriman tersebut. Tetapi Allah telah meletakkan diantara lehernya dan bagian belakang orang itu sebuah tembaga, hingga tidak mampu disembelih. (karenanya) kemudian dipeganglah tangan dan kaki orang (mukmin) tersebut lalu dilemparkannya. Mereka menyangka ia dilemparkan ke dalam neraka, padahal ia dilemparkan ke surga. Itulah manusia yang paling besar kesaksiannya (mati syahid) di sisi Tuhan Rabbul ‘Alamin.

Kemudian kaum muslimin lari kegunung Dukhan di Syam, lalu (Dajjal) datang kepada mereka dan mengepungnya. Kepungan itu sangat hebat dan sangat membuat mereka lelah.

Isa turun!

Ketika keadaan mereka seperti demikian keadaannya (genting), tiba-tiba terdengar suara panggilan dari sudut bukit, “Wahai sekalian manusia, aku mendatangkan untuk kalian pertolongan. Lalu sebagian mereka berkata kepada sebagian yang lain, “Sesungguhnya suara ini adalah suara laki-laki yang tidak pernah kelaparan.”

Ibnu Maryam akan turun kepada umatnya (umat muhammad) diwaktu antara adzan dan iqomah. Ia turun di menara putih di timur Damaskus antara dua tempat. Ia menyandarkan kedua punggungnya pada sayap-sayap dua malaikat.

Lalu turunlah (hadirlah) Isa ibnu Maryam ketika shalat shubuh, dan pemimpin (imam) mereka berkata kepadanya (Isa): “semoga Allah memberi ketenangan; silahkan (Nabi Isa) maju untuk memipin shalat!” Lalu dia (Nabi Isa) berkata: “Ummat ini adalah pemimpin (bagi) sebagian mereka kepada yang lainnya!” Lalu pemimpin (Imam) mereka maju dan memimpin shalat.

Setalah menyelesaikan shalatnya, Isa mulai berperang, dan dia pergi kearah Dajjal. Ketika ia (Dajjal) melihatnya (melihat Isa), dia (Dajjal) merasa ketakutan (kemudian meleleh) sebagaimana timah meleleh, lalu dia (Isa) meletakkan antara dua dadanya (Dajjal), lalu membunuhnya, dan dia (Isa) juga memerangi para pengikut-pengikutnya. Pada saat itu tidak ada sesuatu yang dapat melindungi salah satu diantara mereka (pengikut Dajjal), sampai pohon akan berkata kepadanya: “Wahai orang beriman, ini orang kafir (bersembunyi)!” dan batu juga berkata: Wahai orang beriman, ini orang kafir!”

Kemudian nabi Isa a.s. menetap di bumi selama 40 tahun sebagai pemimpin yang adil dan penengah yang jujur.

Sabda Nabi s.a.w.: “Tidak ada antaraku dengannya (Isa) seorang nabi, dan sesungguhnya dia akan turun. Jika kalian melihatnya maka percayailah, seorang laki-laki yang kulitnya antara merah dan putih, pertengahan antara kedua warna tersebut, seakan-akan kepalanya basah sekalipun tidak dikenai air. Maka dia memerangi manusia demi islam, dia menghancurkan salib, menbunuh babi, membebaskan pajak, dan Allah menghancurkan pada zamannya itu semua agama kecuali Islam. Dia (Allah pada zaman itu) membinasakan si pembohong (Dajjal) (sehingga akhirnya penduduk di muka bumi ini merasa aman, sampai unta hitam bersusuhan dengan unta, singa dengan sapi, serigala dengan kambing, anak kecil bermain dengan ular tapi tidak membahayakannya.) Nabi Isa a.s. menetap di bumi selama 40 tahun sebagai pemimpin yang adil dan penengah yang jujur, kemudian dia wafat, maka orang-orang beriman menshalatkannya.

***

Wallahualam bishowab

Profil

Profil

Total Tayangan Halaman

Entri Populer

Kontak Jodoh Muslim

Kontak Jodoh

Pengikut