Renungan Islam

galungyoga

Sebelum kita membicarakan keutamaan Surat Al-Ikhlas, terlebih dahulu akan disampaikan tentang nama-nama dari Surat Al-Ikhlas itu sendiri. Nama Surat Al-Ikhlas itu jumlahnya ada 20 nama yakni :
At-Tafrid.
At-Tajrid.
At-Tauhid.
Al-Ikhlas.
An-Najat.
Al-Wilayah.
An-Nisbah.
Al-Ma’rifah.
Al-Jamal.
Al-Muqasyqasyah.
Al-Mu’awwidzah.
As-Shamad.
Al-Asas.
Al-Maani’ah.
Al-Muhtadhar.
Al-Munfiroh.
Al-Baroah.
Al-Mudzkiroh.
An-Nuur.
Al-Insan.

Banyak nama menunjukkan banyak kelebihan. Mengingat Surat ini mengandung akidah yang sangat mendasar, maka keutamaannya cukup banyak. Antara lain sebagai berikut :

1. Hadis riwayat Anas bin Malik, menyatakan bahwa Rasulullah Saw bersabda : “Barangsiapa membaca Surat Al-Ikhlas satu kali, seolah-olah dia membaca sepertiga Quran. Barangsiapa membacanya dua kali, seolah-olah dia membaca dua pertiga Quran. Barangsiapa membacanya tiga kali, seolah-olah dia membaca Quran seluruhnya. Dan barangsiapa membacanya sepuluh kali, dibina Allah untuknya sebuah rumah dalam surga terbikin dari permata ya’kut yang berwarna merah.”

2. Sabda Rasulullah Saw yang maksudnya : “Hai Aisyah, engkau jangan tidur dulu sebelum engkau kerjakan empat perkara :
  • Khatamkan Al-Quran,
  • Jadikan semua Nabi membelamu nanti pada hari kiamat,
  • Jadikan semua orang mukmin rela kepadamu, dan
  • Kerjakan Haji dan Umrah.”
Kemudian Rasulullah pun shalat, sedangkan Aisyah tinggal ditempat tidur. Selesai Shalat, Aisyah pun berkata : “Rasulullah, tebusanmu ibu dan ayahku, Rasulullah suruh saya mengerjakan empat perkara yang saya tidak sanggup melakukannya pada waktu ini.”

Beliau tersenyum, seraya bersabda :
” Apabila engkau membaca Qul Huwallahu Ahad (tiga kali), maka seolah-olah engkau telah mengkhatamkan Al-Quran. 
Jika engkau membaca shalawat kepadaku dan kepada semua Nabi sebelumku, maka kami nanti akan mensyafaatkanmu pada hari kiamat.
Dan apabila engkau meminta ampunkan orang-orang mukmin, maka tentu semua mereka nanti akan rela kepadamu. 
Dan apabila engkau membaca “Subhanallah, Walhamdulillah, Walailahaillallah, Wallahu Akbar, maka sesungguhnya engkau berarti telah mengerjakan Haji dan Umrah.”

Hadis itu menerangkan, kalau mau tidur setelah badan tergeletak diatas ranjang, maka baik dibaca:
  • Surat Al-Ikhlas tiga kali. Sama pahalanya dengan membaca satu khatam Quran.
  • Shalawat kepada Nabi Muhammad Saw dan Nabi-Nabi lainnya, dengan mengucap : Allahumma Sholli ‘ala Sayyidina Muhammad Wa ali Muhammad wa’ala jami’il anbiyaai wal mursalin.
  • Mendoakan orang-orang mukmin dengan mengucapkan tiga kali Allahummaghfir lil muslimina wal muslimat, wal mukiminina wal mukminat.
  • Membaca raja tasbih tiga kali, yakni : Subhanallah, Walhamdulillah, Walailaha illallah, Wallahu Akbar, Wala haula walaquwwata illa billahil ‘aliyyil ‘adzim.” Apabila dibaca tiga kali tasbih ini, maka sama pahalanya dengan satu kali Haji dan Umrah.
3. Pada suatu hari seorang laki-laki melaporkan halnya kepada Rasulullah Saw tentang kesusahan hidup yang dideritanya. Ia mohon supaya diajarkan amalan singkat untuk menghilangkan kesempitan hidup itu. Maka Rasulullah Saw menyuruhnya supaya setiap kali masuk kerumah sendiri, memberi salam kemudian membaca surat Al-Ikhlas tiga kali. Jika rumah kosong tidak ada orang didalam, maka memberi salam kepada Rasulullah SAW kemudian sambil melangkah masuk dibaca tiga kali surat Al-Ikhlas. Laki-laki itupun mengamalkannya, alhamdulillah lapang rezekinya, melimpah sampai kepada jiran tetangganya.

4. Pada suatu hari Rasulullah Saw sedang duduk dalam mesjid Madinah. Tiba-tiba datang rombongan mengusung jenazah untuk di shalatkan. Para sahabat mempersilahkan Nabi untuk menyembahyangkannya . Beliau bertanya : ” Apakah mayat ini meninggalkan hutang? Mereka menjawab : ” Ya, benar, dia meninggalkan hutang sebanyak 4 dirham.” Lantas beliau bersabda : ” Saya tidak mau menyembahyangkan mayat yang meninggalkan hutang. Shalatkan kamulah dia.” Pada saat itu Jibrilpun datang seraya berkata : “Hai Muhammad, Allah berkirim salam kepadamu. Dia berfirman : “Aku sudah mengutus Jibril menyamar seperti mayat itu dan sudah melunaskan hutangnya. Tegaklah, shalatkan dia karena dian sudah diampuni Allah dan barangsiapa yang ikut menyembahyangkannya , niscaya diampuni Allah pula dosanya.” Nabi Muhammad Saw pun bertanya : ” Hai Jibril, dari mana dia memperoleh kehormatan ini “? Jibril menjawab :”Dia mendapat kehormatan itu, karena setiap hari membaca seratus kali Qul Huwallahu Ahad.” Didalamnya terdapat keterangan tentang sifat-sifat Allah dan pujian terhadap-Nya” Hadis itu menunjukkan barangsiapa membaca “Qul Huwallahu Ahad” seratus kali dalam sehari, maka Allah akan melunaskan hutangnya sebelum mati.

5. Rasulullah Saw bersabda yang maksudnya :” Barangsiapa membaca surat Al-Ikhlas pada sakit yang membawa kepada kematiannya, niscaya mayatnya tidak busuk dalam kubur, hadis lain menyatakan tidak terfitnah dalam kuburnya, aman dari kesempitan kuburan, dan para Malaikat akan membawanya dengan sayap-sayapnya melalui titian shirotol mustaqim sampai kesurga.”

6. Menurut hadis Anas bin Malik, bahwa Rasulullah Saw bersabda : “Barangsiapa membaca Qul Huwallahu Ahad 50 kali, niscaya diampuni dosanya lima puluh tahun.”

7. Menurut Hadis Anas bin Malik, Rasulullah Saw bersabda yang maksudnya ” Barangsiapa membaca Qul Huwallahu Ahad sepuluh kali dibina Allah untuknya satu istana didalam surga. Barangsiapa membacanya 20 kali, dibina Allah untuknya dua istana dalam surga. Barangsiapa membacanya 30 kali maka dibina Allah untuknya tiga istana dalam surga. Umar bin Khattab berkata: ” Ya, Rasulullah, kalau begitu akan banyaklah istana kmi dalam surga” Maka Rasulullah Saw bersabda : “Allah lebih lapang (luas) dari pada itu.” Maksudnya, bagi Allah berapapun jumlah istana itu soal mudah.

8. Hadis Anas bin Mali menyatakan bahwa Rasulullah Saw bersabda yang maksudnya : “Barangsiapa membaca Qul Huwallahu Ahad sekali, dia diberkati. Barangsiapa membacanya dua kali dia dan keluarganya diberkati. Barangsiapa membacanya tiga kali, dia, keluarga dan jiran tetangganya diberkati. Barangsiapa membacanya 12 kali, dibina Allah untuknya 12 istana didalam surga. Jika dibacanya 100 kali, maka dihapuskan Allah dosanya (dosa kecil) selama 50 tahun, kecuali pertumpahan darah dan harta benda. Jika dibacanya 200 kali, dihapuskan dosanya 100 tahun. Jika dibacanya 1000 kali, niscaya sebelum mati telah dilihat atau diperlihatkan kepadanya tempatnya dalam surga.”

9. Menurut hadis riwayat Ibnu Abbas, Nabi Muhammad Saw bersabda yang maksudnya : “Tatkala saya dalam perjalanan Israk Mi’raj kelangit, saya melihat ‘Arasy ditegakkan atas 360.000 sudut. Jarak dari satu sudut kesudut lainnya, kira-kira 300.000 tahun perjalanan. Dibawah setiap sudut itu terdapat 12.000 padang pasir. Panjang setiap padang pasir itu dari matahari terbit kematahari terbenam. Disetiap padang pasir itu terdapat 80.000 Malaikat membaca Qul Huwallahu Ahad.” Selesai membaca mereka menyatakan :”Ya Tuhan, kami hibbahkan pahala bacaan kami ini kepada setiap orang yang membaca Surat Al-Ikhlas, baik dia laki-laki maupun wanita.” Para sahabat kagum tercengang mendengarnya. Lantas Rasulullah Saw bertanya :”Herankah kamu, sahabat-sahabatku ? Mereka menjawab : ” Ya,benar kami heran.” Beliau melanjutkan :”Demi Allah yang diriku ditangan-Nya, “Qul Huwallahu Ahad” tertulis disayap Jibril. “Allahush Shomad” tertulis disayap Mikail. “Lam Yalid Walam Yulad” tertulis disayap Izrail. “Walam Yakun Lahu kufuan Ahad” tertulis disayap Israfil. Maka barangsiapa diantara ummatku membaca “Qul Huwallahu Ahad” niscaya dikurniai Allah ia pahala orang yang membaca Taurat, Injil, Zabur dan Al-Quran.” Kemudian beliau bertanya lagi:”Herankah kamu, mendengarnya? . Mereka menjawab:”Ya, benar kami heran.” Lantas beliau bersabda :”Demi Allah yang diriku ditangan-Nya, “Qul Huwallahu Ahad” tertulis di kening Abu Bakar Shiddiq. “Allahush Shomad” tertulis dikening Umar Al-Faruq. “Lam Yalid Walam Yulad” tertulis dikening Usman Zin-Nurain. Dan “Walam Yakun Lahu Kufuan Ahad ” tertulis dikening Ali As-Sakhiy. Maka barangsiapa membaca Surat Al-Ikhlas niscaya dikurniai Allah ia pahala Abu Bakar, Umar, Usman dan Ali.

10. Menurut Hadis Al-Baihaqi, dari Umamah Al-Bahili, bahwa Jibril telah mendatangi Nabi SAW bersama dengan 70.000 Malaikat di Tabuk Jibril berkata :”Rasulullah, saksikan jenazah Muawiyah dari Tabuk bersama Jibril dan sejumlah Malaikat lain. Kemudian Rasulullah Saw bersabda :” Jibril, apa sebabnya Mu’awiyah beroleh martabat seperti itu.? Jibril menjawab :”Dia memperoleh kehormatan itu, akibat membaca “Qul Huwallahu Ahad setiap hari, sedang berdiri, duduk, ruku’ dan berjalan.”

***


Demikianlah beberapa kelebihan membaca Qul Huwallahu Ahad. Maka silahkanlah mengamalkannya, dengan ketentuan setiap membacanya, harus dibaca Bismillah. Karena pernah terjadi seorang laki-laki di Mekkah bermimpi, melihat ratusan ekor burung merpati terbang diatas angkasa kota Mekkah, tetapi tak seekorpun berkepala. Keesokan harinya ditanyakannya kepada seorang ahli ta’bir mimpi. Syekh ahli ta’bir mimpi itu menyatakan :”Barangkali anda rajin membaca Qul Huwallahu Ahad, tetapi tidak membaca Bismillahirrahmanir rahim dipangkalnya. “
Bismillahirrahmanir rahim itu hurufnya 19, persis sebanyak Malaikat Zabaniyah penunggu neraka. Barangsiapa rajin membaca Bismillahirrahmanir rahim pada setiap memulai pekerjaan yang dibenarkan agama, niscaya ia terhindar dari ancaman Malaikat Zabaniyah.
***
(Dari Pengajian Al-Habib Ali Bin Abdurrahman Assegaf dan Beberapa Tambahan dari beberapa sumber)

Setiap orang pasti menginginkan kenikmatan di surge, bersegeralah menuju ampunan Robb kalian dan surga yang seluas langit dan bumi. Di dalamnya terdapat berbagai kenikmatan yang tidak pernah terlihat oleh mata, terdengar oleh telinga, ataupun terbetik di hati seorangpun. Hal ini sebagaimana dibenarkan oleh firman Alloh ‘azza wa jalla yang artinya,

“Seorangpun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu(bermacam-macam ni’mat) yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” (As Sajdah : 17).

Di antara kenikmatan di surga yang Alloh dan Rosul-Nya telah perkenalkan pada kita adalah :
  • Merasakan nikmatnya sungai susu, arak, dan madu, sebagaimana Alloh Ta’ala berfirman yang artinya, ”(Apakah) perumpamaan (penghuni) surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tidak berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak berubah rasanya, sungai-sungai dari khamer (arak) yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai dari madu yang disaring.” (Muhammad : 15).
  • Mendapatkan isteri yang masih belia dan berumur sebaya, sebagaimana firman Alloh yang artinya, ”Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa mendapat kemenangan, (yaitu) kebun-kebun dan buah anggur, dan gadis-gadis remaja yang sebaya.” (An Naba’ : 31-33).
  • Hidup kekal dengan nikmat lahir dan batin, sebagaimana Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya, “Siapa yang masuk surga selalu merasa nikmat, tidak pernah susah, pakaiannya tidak pernah cacat, dan kepemudaannya tidak pernah sirna.” (HR. Muslim).
  • Diberi umur muda, sebagaimana Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya, “Ahli surga, berbadan indah tanpa bulu, matanya indah bercelak, umurnya 30 atau 33 tahun.” (Shohihul Jaami’).
  • Memandang wajah Alloh yang mulia, sebagaimana diriwayatkan dari Shuhaib, bahwa Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika surga telah dimasuki oleh para penghuninya, ada yang menyeru : ‘Wahai penduduk surga, sesungguhnya Alloh mempunyai suatu janji untuk kalian yang janji tersebut berada di sisi Alloh, di mana Dia ingin menuaikannya.’ Mereka berkata : ‘Apakah itu? Bukankah Dia telah memberatkan timbangan-timbangan kami, memasukkan kami ke surga, dan menyelamatkan kami dari neraka?’ Beliau melanjutkan : ‘Maka Alloh menyingkapkan hijabnya (tabirnya), sehingga mereka melihat-Nya (wajah Alloh). Demi Alloh, Alloh belum pernah memberikan sesuatu pun yang lebih mereka cintai dan menyejukkan pandangan mereka daripada melihat-Nya.” (HR. Muslim).
Masih banyak sekali ayat dan hadits lainnya yang menerangkan tentang sifat-sifat surga, kenikmatannya, kesenangannya, kebahagiannya, dan keelokannya. Semoga Alloh menjadikan kita sebagai penghuninya.
**
Jalan Menuju Surga
Jika ada yang bertanya tentang amal dan jalan menuju ke surga, maka jawabannya telah Alloh berikan secara jelas dalam wahyu yang diturunkan kepada Rosul-Nya yang mulia. Di antaranya sebagaimana yang Alloh jelaskan dalam surat Al Mu’minuun ayat 1-11. Beberapa sifat-sifat penghuni surga -semoga Alloh menjadikan kita sebagai penghuninya- dari ayat tersebut adalah:
Pertama, beriman kepada Alloh dan perkara-perkara yang wajib diimani dengan keimanan yang mewajibkan penerimaan, ketundukan, dan kepatuhan.
Kedua, khusyu’ dalam sholatnya yaitu hatinya hadir dan anggota tubuhnya tenang.
Ketiga, menjauhkan diri dari perkataan dan perbuatan yang sia-sia (yang tidak mempunyai faedah dan kebaikan).
Keempat, menunaikan zakat yaitu bagian harta yang wajib dikeluarkan atau mensucikan jiwa mereka (karena salah satu makna zakat adalah bersuci) berupa perkataan dan perbuatan.
Kelima, menjaga kemaluannya, kecuali terhadap isteri dan budaknya.
Keenam, memelihara amanah yang dipercayakan dan memenuhi janjinya baik kepada Alloh, kepada sesama mukmin, ataupun kepada makhluk lainnya.
Ketujuh, melaksanakan sholat pada waktunya, sesuai dengan bentuknya yang sempurna, dengan memenuhi syarat, rukun, dan kewajibannya.
Selain ayat di atas, Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam juga telah menjelaskan tentang jalan menuju surga yaitu dengan menuntut ilmu syar’i. Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya,“Barangsiapa yang menempuh satu jalan untuk menuntut ilmu, niscaya Alloh akan memudahkannya dalam menempuh jalan ke surga.” (HR. Muslim).
Ya Alloh, mudahkanlah kami untuk melaksanakan amalan-amalan ini dan menetapkan kami di atasnya.
***
Sumber: Daarut Tauhid

Saudaraku … kebalikan dari berbagai kenikmatan di SURGA, sebagian makhluk malah menuju neraka yang teramat panas. Dan Allah subhanahu wa ta’ala telah memperingatkan kepada kita tentang neraka dalam kitab-Nya dan melalui lisan Rasul-Nya. Allah telah menggambarkan kepada kita tentang berbagai bentuk siksaan yang terdapat di dalamnya dengan penggambaran yang mampu membuat hati dan jantung ini serasa terbelah-belah. Maka perhatikanlah baik-baik terhadap apa yang datang dalam Al Qur’an dan As Sunnah tentang berbagai bentuk adzab (siksaan) di dalamnya.

Di antara siksaan-siksaan bagi penduduk neraka adalah :
Kulit mereka diganti dengan yang baru, sebagaimana Allah berfirman yang artinya, “Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan adzab.” (An Nisa’ : 56).
Bara apinya membakar sampai ke hati, sebagaimana Allah berfirman yang artinya, “(Yaitu) api (yang disediakan) Alloh yang dinyalakan, yang (membakar) sampai ke hati.” (Al Humazah : 6-7).
Mereka diseret ke neraka di atas wajah mereka, sebagaimana dalam firman-Nya yang artinya,“(Ingatlah) pada hari mereka diseret ke neraka atas muka mereka.” (Al Qomar : 48).
Minuman mereka seperti besi yang mendidih, sebagaimana Allah berfirman yang artinya, “Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.” (Al Kahfi : 29).
Tubuh mereka membesar, sebagaimana sabda beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam yang artinya, “Gigi taring orang kafir besarnya seperti gunung uhud dan tebal kulit mereka seukuran tiga perjalanan.” (Shohihul Jaami’)

Begitu syadiid (keras) siksaan ini, lalu siksaan apa yang paling ringan bagi penghuni neraka? Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya,“Sesungguhnya penduduk neraka yang paling ringan siksanya ialah orang yang mengenakan dua sandal dari neraka lalu mendidih otaknya karena sangat mencekam panas dua sandalnya.” (HR. Muslim).

Wahai saudaraku … tidakkah kalian takut dengan siksa yang pedih dan dahsyat ini ??!

**

Sebab-Sebab Masuk Neraka

Perlu diketahui bahwa terdapat dua jenis sebab yang menyebabkan seseorang masuk neraka -semoga Alloh menyelamatkan kita darinya-.

Jenis pertama adalah sebab-sebab yang menyebabkan pelakunya tidak lagi beriman, menjadikannya kafir, sekaligus membuatnya kekal di neraka. Di antara sebab-sebab jenis pertama ini adalah :

Pertama, melakukan syirik akbar (besar), seperti bernadzar dan menyembelih kepada selain Allah.

Kedua, kufur kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-kitab- Nya, Rasul-Nya, hari akhir, serta qodho dan qodhar dengan cara mendustakan, menentang, ataupun meragukannya.

Ketiga, mengingkari kewajiban salah satu rukun Islam yang lima.

Keempat, mengolok-olok dan mencaci Allah, agama-Nya, atau Rasul-Nya.

Kelima, berhukum dengan selain hukum Allah dengan keyakinan hukum tersebut lebih benar dan lebih bermanfaat, atau setara dengan hukum Allah, atau meyakini bolehnya hal tersebut.

Keenam, kemunafikan yaitu menyembunyikan kekafiran dalam hatinya, akan tetapi dia menampakkan diri seolah-olah seorang muslim.

Jenis kedua adalah sebab yang menyebabkan pelakunya berhak masuk neraka, namun tidak kekal di dalamnya. Diantaranya ialah : durhaka pada kedua orang tua, memutuskan silaturahmi, memakan riba, memakan harta anak yatim, bersaksi palsu, dan sumpah palsu.

Ya Allah, selamatkanlah kami dari neraka, lindungilah kami dari negeri yang penuh kehinaan dan kerusakan, dan tempatkanlah kami di negeri orangyang berbakti dan bertakwa.

***

Al Faqir Ilallah: Muhammad Abduh Tuasikal

Profil

Profil

Total Tayangan Halaman

Entri Populer

Kontak Jodoh Muslim

Kontak Jodoh

Pengikut